
Bulan Februari 2015, merupakan awal tahun cukup memprihatinkan bagi publik terutama di industri jasa penerbangan dan industri rumah sakit dan farmasi. Lion air mengalami keterlambat an beruntun selama 2 hari pada hari raya imlek, menyebabkan terlantarnya kurang lebih 6000 orang penumpang airline yang bertemakan “Make people fly”. RS Siloam terkait dengan industri farmasi kalbe farma mengalami musibah dengan meninggalnya 2 orang pasien di RS Siloam, karena salah memberikan obat bius dikamar operasi.
Kedua kejadian ini cukup membuat heboh publik selama sebulan penuh, kemudian semua orang mulai berkomentar. Pengamat mulai berbicara dengan hasil analisanya. Pejabat mulai pasang ancang-ancang untuk mendayagunakan otoritasnya. TV dan koran memanfaatkan momentum “good news is no news, bad news is a news”.
Kemudian muncullah usulan dari banyak pihak untuk melakukan “audit”. Pertanyaan berikutnya “Apanya Bro, yang mau diaudit…..?”. Memangnya ada pendidikan auditor dengan latar belakang akar permasalahan terjadinya kejadian-kejadian tersebut.
Akar permasalahan kejadian tersebut adalah karena kita, selama ini tidak mengenal pengetahuan, keahlian dan kompetensi di bidang manajemen operasional, sehingga hal-hal yang menyangkut permasalahan di bidang quality assurance, capacity management, operation balancing, Queing management dan supply chain tidak pernah dipahami dan di dalami sehingga tidak pernah pula di rancang PETA proses kerja nya di perusahaan-perusahaan tersebut, dan akibatnya adalah munculnya kejadian-kejadian tersebut.
Lion air, suka atau tidak suka, diakui atau tidak diakui, tetapi saat ini sudah menjadi kenyataan bahwa ia adalah maskapai penerbangan terbesar di regional pada saat ini dengan konsep dan strateginya Low Cost Cariernya. Karena pertumbuhan yang sangat cepat yang didorong oleh permintaan mobilitas masyarakat yang tumbuh dengan cepat pula, tidak bisa terhindar dari terjadinya ketidakseimbangan di antara faktor-faktor produksinya.
Muncullah ketidak seimbangan antara jumlah pilot dengan ketersediaan pesawat dan juga ketidakseimbangan antara jumlah pesawat dengan jumlah fasilitas pemeliharaan pesawat beserta lokasinya. Dengan padatnya jadwal penerbangan, para pengelolanya luput pula dari mengantisipasi efek domino akibat kegagalan atau terganggunya system antrian jadwal penerbangan yang mengakibatkan pula keterlambatan yang beruntun.
Pasien meninggal di rumah sakit karena salah pemberian obat bius di sebuah kamar operasi mungkin saja terjadi akibat penyimpangan atau kesalahan yang terjadi di lantai pabrik pembuatan obat, yang jaraknya mungkin lebih dari 1000 km dari kamar operasi dan harus melalui beberapa tahapan proses kerja al formulasi obat, fabrikasi, distribusi, penyimpanan sampai penggunaan. Inilah yang disebut mata rantai proses kerja atau lebih dikenal dengan istilah rantai pasok (supply chain).
Bila sekonyong-konyong ada istilah diperlukannya sebuah audit untuk mencari tahu penyebab kejadian-kejadian tersebut, boleh-boleh saja diutarakan dan oleh siapapun termasuk para pejabat. Tetapi persoalannya adalah dengan jenis audit apa, metodologi audit apa atau dengan kompetensi apa dilakukan proses audit. Apakah dengan audit keuangan, audit corporate governance atau audit risk management yang akan dilakukan….?
Kalau itu yang akan dilakukan, maka kekacauan penemuan faktalah yang akan terjadi, maka akan terjadilah pameo didunia kedokteran “Salah mengidentifikasi Simptom, akan salah pula mendiagnosa penyakit, dan akhirnya akan salah memberikan obat “. Akhirnya pasien tidak akan pernah sembuh, So…, sudah saatnya kita saat ini mengalihkan dan memberikan perhatian yang lebih besar kepada pengetahuan dan kompetensi yang berkaitan dengan manajemen operasional, karena selama ini kita menganggap pengetahuan dan kompetensi tsb sangat ribet, tidak seksi, tidak dihargai, tidak menarik dll.
Sorry…. Bro, kita saat ini sudah masuk pada era persaingan bebas dengan negeri tetangga, apakah masih mau cari yang gampang saja, cara yang instan saja atau masih mau impor terus-terusan. Kalau tetap itu yang masih mau dilakukan …. Silahkan saja.
Akibatnya ya…. Itu, kejadian-kejadian seperti Lion Air, RS Siloam atau pabrik obat Kalbe Farma tetap akan berulang lagi dalam masa yang akan datang…..wallahuallam.
Download to pdf : [klik di sini]
- Komentar
- Komentar Facebook