Articles & News

STRATEGI PATEN MENGHADAPI GLOBALISASI

Share :
17/12/2015 10:35:39 WIB | Dibaca: 388 kali |

Oleh : Alomet & Friends

Globalization is competion for every things, in every where and for every body. Pasalnya globalisasi telah membuat negara-negara di seluruh dunia menjadi satu kekuatan pasar yang semakin TERINTEGRASI dengan TANPA RINTANGAN batas teritorial negara. Dalam pasar yang bersaing, KEUNGGULAN KOMPETITIF merupakan kunci untuk memenangkan persaingan usaha.

Untuk dapat memiliki keunggulan kompetitif, perusahaan harus mampu MERANCANG, MERENCANAKAN dan MELAKSANAKAN proses kerja yang TIDAK MUDAH DITIRU atau DIGANGGU oleh pesaingnya. Ini yang disebut KEUNIKAN (uniqueness) melalui DIFFERENSIASI (differentiation) dan SEGMENTASI (segmentation).

Keunikan tentu membawa konsekuensi harus mampu memahami tentang POSISI, KEKUATAN dan kelemahan perusahaan, pesaing, pemasok, persediaan bahan baku, termasuk pemahaman atas perkembangan pengetahuan dan teknologi untuk berproduksi serta kemungkinan adanya pesaing baru.

Semua ini terangkum dalam strategi perusahaan yaitu suatu RANCANGAN dan RENCANA (designing and planning) yang terstruktur dan sistematis agar mudah dilaksanakan oleh pelaksana di dalam perusahaan dan mudah pula dimonitoring untuk dikendalikan oleh pimpinan perusahaan.

Ironisnya, dalam banyak kasus,  STATEGIC PLANNING malah membuat perusahaan TEROMBANG-AMBING. Stategi berlangsung tanpa arah, sebab mengidentifikasikan CONSTRAINTS (apa yang harus dilakukan agar dapat bertahan) sebagai PURPOSES (apa yang akan dilakukan).

Ada pula, istilah KELUMPUHAN PERENCANAAN (planning paralysis). Hal ini disebabkan kegagalan menentukan pijakan awal untuk bergerak. Menentukan tujuan dan kemudian menyusun strategi pencapaian, atau mengadopsi strategi yang telah terbukti berhasil untuk kemudian menentukan tujuan yang dapat dicapai berdasarkan strategi tersebut.

Akibatnya terjadi rencana yang lumpuh, sebab ketidaktahuan cara mengintegrasikan semua proses dan aktivitas dalam penyusunan strategi. Tak heran dalam banyak kasus saya menemukan pengakuan dari banyak eksekutif perusahaan bahwa dokumen strategic planning pada akhirnya hanya TERSIMPAN DI LEMARI ARSIP dan hanya banyak berguna ketika menghadapi para pemegang saham dan investor.

Untuk mencegah terjadinya strategi tanpa arah (directionless strategies) dan kelumpuhan perencanaan, maka Alomet & Friends menawarkan pemanfaatkan ARSITEKTUR BISNIS dalam menyusun perencanaan strategis perusahaan.

Arsitektur bisnis sebagai rancangan (design) dan rencana (plan) yang terstruktur akan dapat menggambarkan hubungan KETERKAITAN antara berbagai tujuan strategis perusahaan (strategic purpose) dalam bentuk PETA STRATEGI ( strategic map) perusahaan.

Kemudian agar lebih operasional, maka peta strategi dijabarkan dan dirinci lebih lanjut dalam PETA OPERASIONAL, termasuk di dalamnya rumusan PENAWARAN NILAI perusahaan untuk pemangku kepentingannya sampai pada rancangan PROSES BISNIS.

Konsep ini membuat arsitektur bisnis merupakan alat manajemen perusahaan untuk membantu operasional perusahaan secara KOMPREHENSIF mulai dari perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan perbaikan, maka komponen arsitektur bisnis.

Sehingga arsitektur bisnis dapat didayagunakan oleh seluruh pihak yang berkepentingan di dalam perusahaan seperti pimpinan perusahaan, manager senior, manager atau operator dalam konteks mempermudah pelaksanaan peranan dan tanggungjawab sehari-hari.

Selain itu, nya, arsitektur bisnis juga dapatdidayagunakan untuk merumuskan dan memecahkan issue perusahaan yang sedang marak terkait peningkatan daya saing. Salam INDONESIA BERDAYASAING!

 

Download to pdf: [klik di sini]


Kolom Facebook

Kolom Workshop Terbaru